Dr. Andreas Erick Haurissa, Sp.JP
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, RS St. Antonius Pontianak
Alat treadmill di rumah sakit itu berbeda dengan alat yang ada di gym, Sahabat Jantung Antonius. Secara umum bentuknya sama, namun alat ini didesain khusus dengan protokol kecepatan khusus untuk menilai kesehatan jantung kita jika diberikan aktivitas fisik.
Untuk apa pemeriksaan treadmill?
Dengan alat treadmill, kita beraktivitas fisik dan dinilai dengan respons irama jantung yang akan terus dipantau dokter. Selain itu hasilnya pun juga dapat memberi informasi bagaimana kebugaran tubuh kita dan kapasitas latihan. Treadmill dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit jantung koroner, atau untuk rehabilitasi pasien dengan gangguan jantung.
Ada beberapa pasien dengan keadaan yang tidak boleh dilakukan treadmill, seperti serangan jantung dalam 2 hari pertama, nyeri dada hebat, gangguan berat pada katup aorta yang bergejala, adanya robekan akut pada aorta (diseksi aorta), gangguan otot jantung karena infeksi, gagal jantung yang belum terkontrol, dan gangguan fisik dan kondisi lain yang tidak memungkinkan.
Apakah ada persiapan khusus dok?
Karena untuk menilai aktivitas, respons irama jantung, istirahat dan makan yang cukup ya. Beri jarak 2-4 jam setelah makan. Sahabat sebaiknya tidak mengonsumsi kafein seperti kopi dalam 12 jam sebelum pemeriksaan. Ada beberapa pertimbangan untuk menghentikan obat tertentu, namun ada juga keadaan yang tetap boleh meminum obat, misalnya untuk mengevaluasi pengobatan.
Jika Sahabat Jantung Antonius sedang hamil, asma, pernah ada masalah di kaki seperti patah kaki, atau masalah tulang, beritahu dokter ya. Sahabat sudah tidak perlu membawa sepatu olahraga karena kami di RS Santo Antonius sudah menyediakannya dengan berbagai ukuran sesuai kenyamanan Sahabat. Tapi kalau mau bawa sendiri juga boleh.
Bagaimana prosedur pemeriksaannya?
Dokter akan menilai dulu apakah Sahabat layak dan tidak ada kontraindikasi untuk tes ini. Setelah dokter menjelaskan, Sahabat diminta untuk menandatangani persetujuan. Kemudian, Sahabat akan diminta untuk berganti dengan kimono bersih, dan akan ditempeli stiker elektroda untuk menilai irama jantung selama pemeriksaan. Kemudian sahabat akan berjalan atau berlari mengikuti kecapatan mesin yang akan semakin cepat dan naik kemiringannya tiap 3 menit atau tergantung dari protokol yang digunakan. Dokter akan mengawasi dengan seksama dan perawat akan melakukan pemeriksaan tekanan darah tiap 3 menit. Setelah selesai latihan, irama jantung tetap akan dipantau selama pendinginan atau masa recovery.
Berapa lama pemeriksaannya?
Pemeriksaan dilakukan sampai dilakukan penghentian. Penghentian bisa dilakukan jika kecepatan detak jantung sudah mencapai target, pasien sudah lelah sekali dan meminta berhenti, ada nyeri dada hebat atau kegawatan yang mengharuskan untuk dihentikan.
Apakah ada bahayanya dok?
Secara umum pemeriksaan ini relatif aman. Pasien dapat saja berisiko jatuh namun akan minimal jika mengikuti petunjuk dokter. Pada pasien tertentu dapat saja terjadi gangguan irama jantung fatal yang memerlukan penanganan. Namun hal ini jarang dan jika terjadi maka tim rumah sakit akan siaga untuk mengatasinya.
Jadi, jika ingin mengkonsultasikan kesehatan jantungmu. Tim Dokter Jantung di Rumah Sakit Umum Santo Antonius siap membantumu.