
Dr. Andreas Erick Haurissa, Sp.JP
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, RS St. Antonius Pontianak
Sahabat Jantung Antonius mungkin sudah sering mendengar istilah serangan jantung. Penyakit ini dalam istilah kedokteran disebut Sindrom Koroner Akut, atau ada beberapa menyebutnya Infark Miokard Akut.
Tahukah Sahabat, bahwa jumlah pasien penyakit jantung semakin lama semakin meningkat, terutama serangan jantung. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018, sekitar 2,7 juta orang mengidap penyakit jantung, walau tidak disebutkan secara khusus. Angka ini pun tentu semakin meningkat. Jadi, dengan tingginya angka ini, sangat mungkin serangan jantung ini dekat dengan kita. Kita dan keluarga kita harus tahu bagaimana mencegahnya.
Apa Penyebab Serangan Jantung?
Apa yang menyebabkan serangan jantung? Mudahnya, penyakit ini disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah yang memberi darah, makanan, dan oksigen kepada otot jantung. Ingat bahwa otot jantung kita sangat sensitif dan harus diberi darah terus-menerus. Jika otot jantung tidak mendapat darah, maka otot jantung akan kekurangan oksigen, hingga dapat rusak permanen.
Mungkin Sahabat bertanya, dari manakah sumbatan ini? Sumbatan ini merupakan plak lemak di pembuluh darah koroner yang tiba-tiba pecah dan sumbatan semakin besar karena terbentuk bekuan darah. Plak yang pecah mendadak ini dapat saja disebabkan jenis plak yang tipis dan mudah pecah, keadaan tekanan darah yang tinggi, atau kadar gula darah tidak terkontrol.
Nah, apakah sumbatan di arteri koroner ini berbahaya? Sudah saya jelaskan tadi, bahwa sumbatan akan merusak otot jantung. Otot jantung yang rusak ini akan membuat gangguan tubuh seperti gagal jantung mendadak dan gangguan irama jantung yang membahayakan.
Bagaimana Mencegahnya?
Sahabat pasti pernah mendengar, mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan? Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan jargon untuk membantu kita mengingat. Nah, untuk menjaga kesehatan jantung, jargonnya adalah CERDIK. Sesuai dengan jumlah hurufnya, ada 6 pesan yang ingin disampaikan:
Cek kesehatan secara rutin
Sahabat perlu memeriksakan kesehatan jantung secara rutin. Terutama jika sudah berusia di atas 40 tahun, sudah dianjurkan untuk mulai melakukan medical check-up ketika tidak ada keluhan. Karena, jika sudah ada keluhan mungkin penyakit jantung sudah cukup lanjut. Apa saja yang perlu dicek? Secara umum, temui dokter umum atau dokter jantung sampaikan riwayat kebiasaan sahabat. Termasuk merokok loh. Dokter akan memeriksa fisik, dan melakukan pemeriksaan tambahan bila perlu seperti laboratorium, elektrokardiografi (rekam jantung, EKG), ekokardiografi (USG jantung), treadmill, dan lainnya. Dokter akan memaparkan status risiko dan kesimpulan tentang kesehatan jantung sahabat di akhir pemeriksaan.
Faktor risiko apa saja yang akan diperiksa? Saya yakin, sahabat pasti sudah tahu, seperti tinggi badan, berat badan, status gula darah, tekanan darah, profil lemak darah, status menstruasi pada wanita, merokok, kebiasaan keluarga, dan riwayat penyakit saudara.
Enyahkan asap rokok
Dalam bungkus rokok sudah jelas tertulis, “Merokok Membunuhmu” atau “Merokok Dapat Menyebabkan Serangan Jantung”. Yuk, mulai kurangi rokok. Mengurangi rokok memang memerlukan proses karena merokok adalah kebiasaan yang candu atau adiktif. Keluarga dan teman-teman perlu mendukung Anda dalam menghentikan rokok. Selain itu, jangan lupa bahwa orang lain yang menghisap asap rokok kita juga akan terpapar risiko penyakit jantung.
Rajin aktivitas fisik
Kebiasaan bekerja dan sehari-hari masa kini memang banyak membuat manusia kurang aktif sehingga timbul kebiasan malas bergerak. Dokter menyarankan sahabat untuk berolahraga paling tidak minimal 30 menit sehari dan 5x dalam seminggu. Bagaimana olahraganya tentu harus disesuaikan dengan keadaan fisik dan kemampuan sahabat. Oleh karena itu, tanyakan kepada dokter untuk tipe olahraga yang tepat.
Selain olahraga, kita juga dapat menambah kebugaran untuk tetap aktif dalam kegiatan sehari-hari. Sederhananya seperti pilihlah naik tangga daripada naik lift atau escalator. Hal yang tampak mudah tetapi akan menambah manfaat untuk tubuh kita.
Diet Seimbang
Diet di sini bukan melarang kita untuk makan, tetapi kita harus mengatur makan. Makanlah makanan yang secukupnya, dengan jenis dan gizi yang seimbang. Penyakit jantung sangat erat kaitannya dengan karbohidrat dan lemak yang berlebihan. Banyak pola makan kita yang tidak seimbang loh. Misalnya makan makanan di restoran cepat saja yang hanya terdiri dari nasi dan ayam goreng dan minuman bersoda. Sahabat harus banyak mengkonsumsi sayuran hijau dan buah-buahan. Dan jangan lupa konsumsi garam juga tidak boleh berlebihan.
Istirahat yang Cukup
Istirahatlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan. Hindari mengantuk saat aktivitas. Jika waktu istirahat sahabat terkuras dengan pekerjaan, mungkin diperkukan manajemen waktu dan diatur kembali untuk mendapatkan jadwal istirahat yang ideal. Rata-rata orang dewasa memerlukan 7-8 jam tidur per harinya.
Kelola Stres
Penyakit jantung sangat erat dengan stres, karena adanya stress akan mengaktifkan sistem saraf tidak sadar kita dan mengaktifkan hormone tertentu yang akan membebani jantung. Namun memang stres juga tidak dapat dihindari dalam masyarakat modern. Jadi, kelolalah stres. Jika teman-teman memerlukan liburan, atau kegiatan rohani, lakukanlah agar stres pun mereda.
Cukup banyak bukan informasi yang sahabat peroleh hari ini? Jadi, sahabat sudah mengetahui bagaimana cara mencegah serangan jantung. Jika ada informasi yang ingin ditanyakan atau terdapat keluhan, dapat disampaikan ke dokter jantung sahabat. Salam Jantung Sehat ya Sahabat Antonius!